mengejar matahari (bromo’s trip part 2)

Hawa dingin Cemorolawang dinihari waktu itu membangunkan saya dari tidur. Ternyata jam di handphone baru menunjukkan pukul 2.00am, namun ketika melihat ke sebelah kanan, uut (nining, red) udah sibuk ngutak-ngatik androidnya. buseeeet.

Sesuai dengan rencana semalam yang sudah disepakati, pagi itu kami berniat untuk naik ke Pananjakan dalam tujuan mengejar matahari Bromo. Benar saja, jarum jam belum menunjukkan pukul 4, namun seorang pemuda Tengger datang ke homestay untuk menjemput kami.  Belakangan, pria tersebut memperkenalkan dirinya dengan Runtut, ya, Mas Runtut lah pemilik jeep dan akan mengantarkan kami ke Pananjakan pagi itu.

Setelah semua siap, jeep berwarna putih tersebut mulai meninggalkan Cemorolawang dan bersiap menuju Pananjakan. Tidak banyak yang bisa dinikmati ketika itu, selain hawa dignin dan jalanan yang menanjak dengan beberapa tikungan tajam. Tidak sampai satu jam, akhirnya jeep kami sampai di parkiran Pananjakan, dan disana ternyata sudah banyak jeep-jeep lain yang berbaris rapih memanjang di sepanjang parkiran.

Semakin lama kaki ini melangkah kedalam, ternyata di dalam Pananjakan sana sudah banyak orang-orang yang mempunyai tujuan sama dengan kami, yes, catching the sunrise. Dan saya baru tahu, di Pananjakan itu ada beberapa wisatawan yang memilih untuk bermalam dan bersahabat dengan hawa dingin Pananjakan (yang katanya) 2200 mdpl. wow insane! :))

Suasana Pananjakan di pagi itu. 

Waktu semakin terus bergerak, beriringan dengan orang-orang yang semakin meringsek untuk mencari spot terbaik untuk menjadi saksi kemunculan sang mentari di pagi hari itu. Namun, sayangnya, pagi itu matahari tidak menampakkan dirinya dengan sempurna, hanya rona kemerahan dilangit yang menjadi pertanda pergantian dari malam ke fajar. 😦  Namun, walaupun kemunculannya yang tidak sempurna, tapi kami tetap bersyukur dan senang bisa menyaksikan dengan mata sendiri kebesaran Tuhan yang lainnya.

Penampakan Sunrise dari Pananjakan


Enggak banyak yang bisa dilakukan selama disana, selain memotret dan mengabadikan keindahan alam dengan latar belakang panorama Bromo. Setelah dirasa puas motret sana motret sini, kami pun bergegas untuk turun menuju kembali ke parkiran untuk menikmati keindahan destinasi selanjutnya.

Sesuai dengan perjanjian sebelumnya, biasanya paket yang di dapat ketika menyewa jeep adalah mengunjungi 2 obyek wisata, yakni ke Pananjakan, dan satunya lagi adalah mengunjungi padang savana, dan menanjak ke caldera Bromo.

Rute Perjalan dari Pananjakan menuju ke padang pasir dan caldera Bromo adalah rute yang sama yang dilewati ketika berangkat dari Cemorolawang menuju Pananjakan. Setelah sekitar 30 menit, akhirnya kami diturunkan di lautan pasir yang luas. Sepanjang mata memandang, hanya terlihat lautan pasir. Gunung dan caldera Bromo pun sudah telihat dari tempat kami diturunkan.

Biasanya para wisatawan yang ingin naik dan melihat Caldera Bromo, akan diturunkan di parkiran dimana jeep-jeep yang lainnya juga bersandar disana. Dari parkiran tersebut ada 2 alternatif yang bisa dipakai untuk menuju anak tangga Bromo, yakni dengan menyewa kuda, dan pilihan lainnya adalah berjalan kaki.

Untuk menyewa kuda, tentu saja anda perlu mengeluarkan biaya ekstra. Ada hal unik yang ditemui tentang tarif kuda di Bromo. Ketika baru turun pertama kali dari jeep, banyak abang-abang yang membuka harga 100k untuk biaya PP (parkiran – tangga bromo – parkiran). Namun, ketika sedikit berjalan kedalam, saya pun menemukan ada yang menyewakan kuda hanya dengan 20k saja. wow! mejic!

Kuda di Bromo

Kami pun (kecuali evi, yang notabene mempunyai trackrecord asma) memilih untuk berusaha (sekuat tenaga) untuk jalan kaki menuju anak tangga Bromo. Awalnya ngerasa kalo dari parkiran ke bawah anak tangga itu dekat, but if you think like that, ur def wrong guys! dari parkiran ke bawah tangga bromo itu jauh, dan untuk bisa melihat Caldera Bromo, anda harus menaiki sekitar 250 anak tangga yang sempit, licin, dan agak terjal. Jadi, yang sekiranya enggak sanggup, bisa mencoba alternatif dengan menyewa kuda dan merasakan sensasi berkuda di bawah gunung Bromo.

Penampakan anak tangga Bromo

Tangga menuju Caldera Bromo

Caldera Bromo

Setelah berjuang menaikin sekitar 250 anak tangga, akhinya kami sampai di atas Caldera Bromo. Dari atas sana kalian bisa melihat Caldera Bromo dan bisa menikmati pemandangan sekitar Gunung Bromo dari ketinggian. Luar Biasa, satu lagi kebesaran Tuhan yang bisa saya nikmati keindahannya.

Tapi perlu diwaspadai, ketika anda berada diatas sini, anda harus berwaspada terhadap keselamatan diri anda. Disini, pagar pembatas dan pengaman sudah hancur. Sementara itu, disana tempatnya kecil dan semua orang ingin berlomba-lomba melihat kawah dari dekat, sehingga mereka akan saling berebutan menuju tempat terdepat agar bisa melihat kawah dari dekat. Jadi, jika anda dan rekan-rekan berada disini, agar selalu berwaspada untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

TEAM BROMO

Leave a comment

Filed under Backpacking, Jalan-jalan

BROMO’S TRIP (23-26 March 2012)

JAUUHHH.. thats my first impression for my latest backpacking 2 weeks ago. BROMO itulah destinasi gue dan 4 temen gue lainnya (IndahNining, Evi dan Aji). Entah karena baru pertama kali kesana, atau hanya sekedar sugesti yang berlebihan semata, tapi asli, Bromo jauh sob!

Perjalanan kami berlangsung dari Jumat, 23 Maret hingga Senin 26 Maret 2016. Berdasarkan hasil referensi dari blogwalking sana-sini, akhirnya kami memilih untuk menggunakan common route yang biasa digunakan wisatawan lain untuk menuju kesana. Untuk mencapai Bromo, rute yang harus kami tempuh adalah Jakarta – Malang – Probolinggo – Bromo – Malang – Jakarta. Dan disela-sela itu, kami memutuskan akan bermalam di Bromo 1 malam, dan bermalam di Malang 1 malam. Whatta long jourrney huh?

Perjalanan kami dimulai dari Stasiun Senen Jumat siang pukul 2. Dengan menggunakan kereta Matarmaja, kami baru akan sampai di Stasiun Malang keesokan harinya. Fyi, harga tiket Matarmaja jurusan Jakarta-Malang adalah 51k.

Our Tickets

 

Setelah berjibaku selama kurang lebih 19 jam dikereta, akhirnya kami tiba di stasiun Kota Baru Malang sekitar pukul 8 pagi. Setelah selesai mebersihkan diri dan melepas (sedikit) rasa lelah, kami pun segera meninggalkan stasiun untuk melanjutkan perjalanan kami menuju Terminal Banyuangga di Probolinggo. Untuk menuju kesana, dari stasiun Malang kita harus naik angkot menuju ke Terminal Arjosari, dan dari terminal tersebut naik bis dengan tujuan Terminal Banyuangga. Fyi, angkot di kota Malang menggunakan singkatan daerah-daerah yang mereka lewati. Untuk info lengkap rute angkot di kota Malang bisa dilihat disini.

Mau Kemana Kita ??

 

Dari Stasiun Kota Baru Malang, silahkan mengambil rute yang ke atau melewati Arjosari. Dan setelah sampai di Terminal Arjosari Malang, harus memilih bis yang ke arah Probolinggo.

Suasana di dalam AKAS Arjosari – Probolinggo

 

Membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai di Terminal Banyuangga bila berangkat dari Malang. Setibanya disana, step terakhir yang harus dilalui adalah mencari Bison yang akan membawa kita ke Cemorolawang. Waktu itu harga sewa 1 bison untuk ke Cemorolawang adalah 350k dan bisa muat hingga 15 orang. Momen pada saat menunggu bison penuh-lah bisa dimanfaatkan untuk bisa berkenalan dengan backpacker lain yang juga ingin ke Cemorolawang. Waktu itu kami berkenalan dengan sepasang suami istri asal Jogja, yakni Mas Ishak dan Mba Tyas yang kemudian menjadi temen 1 homestay di Cemorolawang. 😀

Penampakan Bison

 

Perjalanan dari Banyuangga ke Cemorolawang memakan waktu sekitar kurang lebih 1jam. Waktu tersebut tidak akan terasa, karena selama diperjalanan akan disuguhkan pemandangan dan udara khas daerah pegunungan.

Setelah 1jam, akhirnya kami sampai juga di tujuan akhir kami, Cemorolawang, Bromo, Jawa Timur. Cemorolawang merupakan desa terakhir (which is the nearest place from Bromo), dan biasanya mereka yang ingin menuju ke Bromo memilih menginap di homestay (dengan berbagai model dan tipe) yang banyak ditemukan di daerah ini.

Setelah survey dan memilih homestay, akhirnya kami memilih menginap di sebuah homestayHomestay tersebut berupa rumah, dengan fasilitas 2 kamar tidur, 3 ranjang, ruang tv, dan kamar mandi. Well, homestay tersebut cukup besar buat ditinggali dengan 7 orang (eshar, indah, nining, evi, aji, mas ishak, dan mba tyas) dengan biaya 300k/malam.

Penampakan Homestay kami

Pemandangan dari sekitar Homestay

 

Setelah dapat penginapan, biasanya langsung ditawarin untuk sewa jeep yang akan dipakai untuk naik ke Pananjakan esok subuh. Rates jeep waktu itu adalah 350k/jeep dan bisa diisi maksimal 5 orang. Karena kami ber  7, jadi kami harus menyewa 2 jeep, dan akhirnya 1 jeep diisi oleh team gue (eshar, indah, evi, nining, aji), dan 1 jeep lagi diisi oleh team nya mas ishak (mas ishak dan mba tyas) + 3 orang bule dari Holland. Biasanya, saat menyewa jeep, paket yang ditawarkan adalah, Pananjakan dan Kawah Bromo.

Penginapan sudah, jeep pun sudah, saatnya kami beristirahat untuk bersiap bangun pukul 3 pagi esok hari untuk menuju ke Pananjakan.

 

 

 

Rincian Biaya BROMO’s Trip : 

1. Tiket Kereta Matarmaja Jkt-Malang                             =      51.000

2. Tiket Kereta Senja Singosari Malang-Jkt                    =   245.000

3. Angkot dari Stasiun Malang ke Terminal Arjosari  =         2.500

4. AKAS Arjosari-Probolinggo (AC)                                   =      24.000

5. Sewa Bison per orang                                                           =       35.000

6. Homestay di Bromo (per orang)                                      =      45.000

7. Sewa Jeep ke Pananjakan (per orang)                           =      70.000

8. Tiket Masuk Gunung Bromo                                             =         6.500

9. Carter Jeep dari Bromo ke Malang (per orang) *      =    110.000

10. Penginapan di Malang (per orang)                                =       50.000

TOTAL                                                                    =     639.000

 

* Kami memilih untuk carter jeep dari Bromo ke Malang karena melihat rute yang akan dilewati lebih singkat (1.5jam). Selain itu, dengan menyewa jeep, kami diantarkan ke beberapa spot disekitar Bromo dan Malang (Bukit Teletubbies, Lokasi Syuting Pasir Berbisik, dan Coban Pelangi di Malang), dan diantarkan sampai hotel tujuan kami bermalam.

 

PS: Itenarary dan rincian biaya yang gue deskripsikan diatas adalah yang gue alami dan mungkin bisa menjadi gambaran buat pembaca tulisan ini. Untuk yang mau berkunjung ke Bromo, gue bisa merekomendasikan untuk  menghubungi  MAS RUNTUT  (ask me for the numbers). Nanti dia akan membantu mencarikan jeep  dan homestay disana. Recomended deh orangnya! 🙂

13 Comments

Filed under Backpacking, Jalan-jalan

a plan on march

Tahun 2012 baru beranjak di awal bulan Februari, tapi saat ini yang saya inginkan saat ini adalah perubahan dari detik berganti  ke menit, dari menit  berganti ke jam, dari jam berganti ke hari, dan dari hari berubah menjadi bulan terasa sangat cepat, hingga tanggal di kalender menunjukkan angka 23 Maret 2012. KENAPA…???  Well, sebenarnya alasan kenapa saya amat sangat ingin langsung ke 23 Maret 2012 karena  saya dan 3 temen lainnya (INUL, UUT, dan EVI) punya rencana untuk mengejar dan melihat matahari pagi di Pananjakan, Bromo.

Sebenarnya, rencana (nekat) kami itu tercetus secara tidak sengaja ketika kami sedangkumpul sekitar  2 mingguan yang lalu. Dengan latar belakang deretan beberapa restoran di sebuah foodcourt, entah kenapa pembicaraan kami bermuara tentang hari libur selama tahun 2012 ini. Berbicara tentang liburan, 4 manusia dengan usia 20 tahunan ini langsung mencari long weekend, dan ujung-ujungnya adalah membuat rencana tentang jalan-jalan. hahaha

Singkat cerita, masih di dengan latar belakang foodcourt akhirnya destinasi kami pun sudah di tentukan, dan pilihan kami adalah catching the sunrise from BROMO..!! kenapa memilih ke BROMO? Gunung Bromo merupakan salah satu tujuan wisata favoorit di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Di samping itu, biasanya tujuan para wisatawan (dalam maupun luar) adalah mengejar dan melihat matahari terbit dari Pananjakan (yang katanya indah).

Destinasi udah di tentukan, dan saatnya untuk menentukan waktu pengeksekusian. Berbekal pengetahuan tentang waktu long weekend dan kalender di handphone, kami pun mencari waktu pengeksekusian yang tepat. Setelah dikerucutkan, akhirnya dipilih long weekend antara bulan Maret atau April. Voting pun digelar untuk mendapatkan satu suara , dan palu akhir pun diketok, dan kami setuju untuk mengejar matahari terbit tanggal 23-26 Maret 2012. Horray!!

B R O MO

Destinasi dan waktu pengeksekusian sudah di tentukan. dan tahapan selanjutnya adalah mencari informasi dengan blogwalking. Menjelajah dari satu blog ke blog lain, akhirnya di dapatkan berbagai informasi seputar how to get and what to do in Bromo, dan berbagai tips dan trick how to enjoy Bromo.! VOILA.  Awalnya, planning kami cuma ingin menikmati keindahan Bromo, tapi setelah mencari informasi, akan sangat sayang jika kami tidak menyempatkan menikmati keindahan Kota Malang. Well, akhirnya, final itenerary kami adalah Jakarta-Malang-Bromo-Malang-Jakarta.

oh! I’m definetely can not wait too long to March to come. Bromo, we’re going to see you in March! 😀

2 Comments

February 4, 2012 · 1:10 AM

S. A. K. A. U.

 

apa yang ada di pikiran anda ketika mendengar kata Sakau? mungkin sebagian anda memikirkan sakau tentang kondisi seseorang yang sakau (sakit karena engkau,red) karena efek obat-obatan terlarang dan sejenisnya. tapi tidak bagi saya, sakau menurut versi saya adalah kondisi dimana sedang kepingin jalan-jalan dengan tingkatan stadium yang akut, namun masih harus menunggu waktunya (yang lama). sakau ini semacam ketidakjodohan antara keinginan dan kenyataan. hahahahaa dan itulah sakau versi saya.

sakau bisa muncul karena mendapat stimulan-stimulan yang berasal dari luar. stimulan-stimulan tersebut biasanya berasal dari link, tayangan televisi, surfing, atau sakau itu biasanya sering terjadi adalah sehabis blogwalking. Blogwalking merupakan kegiatan yang mempunyai dan menimbulkan keasyikan tersendiri bagi saya. biasanya kegiatan itu dilakukan dikala waktu senggang dan malam hari sebelum tidur dengan membaca tulisan-tulisan tentang pengalaman blogger lain yang menceritakan pengalaman mereka menjelajah tempat-tempat lain di berbagai tempat di belahan dunia. dan dengan blogwalking itu kita bisa mendapatkan informasi “what to do” “must visit places” dan informasi-informasi lainnya tentang sebuah destinasi. kalau sudah asyik baca, dijamin bakalan lupa waktu dan sakaunya semakin menjadi-jadi. arggh..!

kalau berbicara tentang sakau, sakau tentang Penang terjadi beberapa hari lalu setelah tidak sengaja membaca tulisan ini. di dalam tulisan tersebut dijelaskan berbagai informasi mulai dari referensi spot wisata, referensi makanan, penginapan, dan transportasi selama di Penang. dan bila kita tidak malas, masih sangat banyak tulisan-tulisan lain yang menyajikan informasi untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan kita di sebuah destinasi, Penang contohnya. untuk di Penang, saya berhasil menemukan tulisan-tulisan berikut ini yang bisa dijadikan sebagai referensi selama di Penang, dan berikut ini beberapa link yang saya dapatkan :

awalnya, tujuan kami ke Penang adalah menjadikan Penang sebagai kota transit sebelum memasuki kawasan Thailand. namun, ternyata saya salah, setelah membaca dan melihat testimoni tulisan-tulisan tersebut. setelah membaca semua testimoni tersebut, maka saya membuat sebuah hipotesis: “Penang is a worth it plce to visit where you can find a good combination between foods, architectures, landscapes, sceneries, and the peoples indeed.” maka kemudiansaya berpikir bahwa akan sangat mubazir jika membiarkan keindahan Penang lewat begitu saja tanpa diexplore lebih jauh. dari itu, akhirnya saya mencoba membujuk, merayu teman-teman saya yang lain untuk menginap di Penang 1 malam. tujuannya agar bisa beristirahat sambil menikmati dan membuktikan keindahan Penang dengan mata kepala sendiri.

in this situation, i wish i could make the time come faster, so i could be enjoying Penang faster too. 😦

 

 

 

Leave a comment

December 24, 2011 · 6:30 AM

korban promo

bulan desember merupakan salah satu bulan yang kami tunggu-tunggu, kenapa? karena biasanya di bulan Desember, salah satu budget airlines menyelenggarakan program yang rutin mereka lakukan setiap tahunnya, yakni promo tiket murah. begitu juga dengan bulan Desember tahun ini, momen yang kami tunggu pun tiba. promo tiket murah dari maskapai tersebut berlangsung dari tanggal 8-11 Desember 2011 lalu. wohooo..!!

mengincar tiket murah memang salah satu kegemaran (terbaru) kami, dan ini merupakan kali kedua kami dalam memburu tiket murah. sebelumnya, Desember tahun 2010 lalu, kami bershasil issued tickets untuk trip kami bersama backpacking ke KUL dan SIN selama 8 hari di bulan Mei 2011. setelah mengetahui  jadwal promo untuk bulan Desember kali ini, strategi dan koordinasi pun kami lakukan demi sebuah tiket murah ke thailand, dan biasanya saya dan pepi lah yang menjadi seksi repot diantara kami ber-6.

Iklan Promo Awesome AirAsia

berbeda dengan tahun lalu, major aim kami di promo tahun ini adalah mencari tiket untuk trip kami selanjutnya yakni mengeksplore Thailand, dan tentu saja dengan harga semurah mungkin. mengapa memilih untuk ke Thailand? karena di Thailand mempunyai keeksotisan yang beragam, mulai dari budaya, arsitektur, wisata alam, makanan, dan sebagainya. rencana awal itenarary kami adalah Jakarta-Bangkok dan Phuket-Jakarta ataupun sebaliknya. dengan acuan dasar itenarary kami, saya dan pepi (sebagai seksi repot) ngubrak-ngabrik website tersebut demi tiket murah. 😀 dan ternyata kami pun mendapat tiket murah ke Bangkok, tapi sayangnya untuk keberangkatan September 2012 mendatang, which is kami harus menunggu 9 bulan lagi and that’s too long to wait..!! 😦

setelah kami bicarakan, yang lainnya  pun juga setuju kalau enggak sanggup jika harus menunggu hingga September 2012 mendatang. akhirnya, kami pun berembuk untuk membuat Plan B dengan alternatif rute lainnya. Plan B tersebut adalah mencari tiket menuju sebuah tempat yang paling dekat untuk masuk ke Thailand. setelah diskusi, akhirnya Malaysia-lah yang menjadi tujuan sebelum masuk dan menjelajah keeksotisan Thailand. sebenarnya, agak males kalau mesti booking tiket CGK-KUL. karena selain sudah pernah, (menurut saya) di Kuala Lumpur juga tidak ada hal menarik selain Twin Tower dan Batu Caves. selain itu, dari Kuala Lumpur juga agak lumayan jauh untuk menuju ke Thailand, sehingga bisa membuat ketidakefisian, baik dari waktu maupun biaya. tiba-tiba saya nyeletuk dan memberikan ide ke teman-teman lainnya : “Gimana kalo kita masuk ke Thailandnya, lewat Penang. Jadi kita ke Penang dulu?” kenapa saya memilih Penang, berikut adalah alasannya :

  • Jarak dari Penang lumayan deket bila ingin menuju dan masuk ke Thailand (bisa menggunakan bis atau kereta)
  • Penang mempunyai good report and good impression as a must place to visit
  • Penang merupakan sebuah pulau di Malaysia yang mempunyai pemandangan yang bagus, perpaduan antara bangunan-bangunan tua bergaya eropa, dan sejumlah pantai yang wajib dikunjungi
  • Belum pernah berkunjung ke Penang, dan berkunjung serta menikmati Penang merupakan impian saya sejak beberapa tahun lalu

berdasarkan itulah, saya mencoba menawarkan dan merepresentasikan Penang ke teman-teman saya yang lainnya dengan berbagai cara. ternyata mereka semua pun menyetujui jika kita berangkat menuju Penang sebelum akhirnya masuk dan menjelajah di Thailand dengan dasar ingin mencoba sebuah pengalaman yang baru dengan mengunjungi tempat yang baru juga.  bagai pucuk dicinta, ulam pun tiba, kebetulan budget airlines tersebut mempunyai direct flight dari Jakarta ke Penang setiap hari.  setelah itu, itenarary kami juga berubah dari yang sebelumnya menjadi CGK-PEN dan dari Penang dilanjutkan menggunakan jalur darat untuk menuju Thailand. whatta long journey..!  akhirnya, dengan bismillah dan keyakninan, kami pun berhasil issued tiket CGK-PEN untuk trip kami selanjutnya. woohooooooo…..!! George Town, Butterworth, I;m goinng to see you soon..! 😀

The Boarding Pass

2 Comments

December 24, 2011 · 4:49 AM